- Tingkat Dasar I, tingkatan pertama masih berstatus calon anggota, walaupun telah berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam, kerah baju merah dengan label nama diri di dada namun sabuk masih putih polos.
- Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam anggota tanpa nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di dada serta bersabuk merah polos.
- Tingkat Balik I, sabuk merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati Putih di salah satu ujungnya.
- Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah di salah satu ujungnya.
- Tingkat Kombinasi I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip jingga di salah satu ujungnya.
- Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip kuning di salah satu ujungnya.
- Tingkat Khusus I (Khusus Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip hijau di salah satu ujungnya.
- Tingkat Khusus II (Khusus Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip biru di salah satu ujungnya.
- Tingkat Khusus III (Khusus Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip nila di salah satu ujungnya.
- Tingkat Kesegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip ungu di salah satu ujungnya.
- Tingkat Inti I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di salah satu ujungnya.
- Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah dan putih di salah satu ujungnya.
Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) pada tiap tingkatan dibedakan berdasarkan wilayah. Pada tingkat Dasar I hingga Balik II dilaksanakan di Cabang (Pengcab). Pada UKT Tingkat Kombinasi I menuju Kombinasi II dilaksanakan di Daerah (Pengda). Sedangkan UKT untuk tingkat Kombinasi 2 keatas dilaksanakan di Pusat (Parangkusumo, Yogyakarta) baik anggota dalam negeri maupun luar negeri.
"Mengangkat dua jari tangan kiri (telunjuk dan jari tengah) di depan kening. Bersamaan itu pula sambil menarik napas halus disertai tangan kanan mengepal di depan dada agak ke kiri (di depan jantung) tidak menempel, badan tegak, pandangan lurus ke depan, muka tegak, kaki terbuka (selebar sikap sempurna)"
Artinya :
1. Dua jari di depan kening
- Anggota Merpati Putih selalu mengutamakan pemikiran terlebih dahulu daripada bertindak
- Dua jari juga merupakan lambang perdamaian (kode etik internasional) sehingga anggota Merpati Putih harus selalu mengutamakan, menjunjung tinggi menghormati, serta mencintai perdamaian
- Dua jari juga mengingatkan kita bahwa di dunia ini ada dua hal yang selalu ada baik-buruk, siang-malam, ayah-ibu, pria-wanita, untung-rugi, ada penciptaan-ada ciptaan.
- Melambangkan keteguhan hati (waktu menghirup napas) menyatukan dengan alam, dengan kehendak-Nya, berpasrah diri, menyadari sedalam-dalamnyabahwa kita hamba Tuhan.
- Melambangkan sikap mandiri, kokoh, tegak, tegap, tegas dengan sikap memandang lurus ke depan.
Arti Baju Seragam Merpati Putih
1. Baju, terdapat lubang 3 pasang di dekat leher. Warna putih dengan leher warna merah berbentuk segi lima dengan garis - garis jahitan berjumlah 5 buah pada bagian setiap ujung lengan.Artinya :
- Warna putih menunjukkan kesucian, ketulusan hati, kepasrahan, keterbukaan hati serta menjunjung tinggi arti perdamaian.
- Leher berbentuk segi lima menggambarkan Pancasila, terdapat juga jumlah jahitan pada leher tersebut. Ini berarti anggota Merpati Putih menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
- Lubang tali kancing mengingatkan kita agar selalu ingat bahwa di dalam hidup ini terdapat :
2. Celana, berwarna hitam menggambarkan ciri khas Pencak Silat indonesia dan merupakan pakaian khas masyarakat (petani). Warna hitam juga melambangkan keteguhan hati.
3. Sabuk, berwarna merah dengan jumlah jahitan 5 jalur menggambarkan Pancasila. Dalam menggunakan seragam yang telah dilengkapi dengan menggunakan sabuk merah berarti telah siap sebagai anggota Merpati Putih yang mengerti makna baik dan buruk serta bertanggung jawab dalam melaksanakan dan mengamalkan ajaran perguruan yaitu MERSUDI PATITISING TINDAK PUSAKANE TITISING HENING. Anggota yang sudah bersabuk merah sebenarnya memiliki beban tanggung jawab yang besar. Anggota yang sudah diakui penuh, disumpah melalui janji Anggota. Disitulah perguruan mulai menanamkan sesuatu yang harus dilaksanakan anggota yaitu :
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepada negara dan bangsa sebagai perwujudan alam seisinya.
3. Kepada perguruan sebagai wadah penggaliannya.
Anggota yang masih bersabuk putih merupakan ujian semakin dijiwainya gerak dalam berlatih pencak silat dan olah napas. Maka akan muncul semangat dari anggota bersabuk putih untuk mendapat pengakuan dari Keluarga Besar Perguruan Pencak Silat Merpati Putih.
Arti Lambang PPS Betako Merpati Putih
1. Bentuk segi lima, PPS Betako Merpati Putih berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
2. Garis segi lima berwarna merah, melammbangkan persatuan dan kesatuan seluruh Keluarga Besar PPS Betako Merpati Putih dalam mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa.
3. Warna dasar biru, melambangkan sikap dan watak perdamaian sebagai pesilat, baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.
4. Tulisan Betako dan Merpati Putih Bermotif Aksara Jawa, melambangkan sumber ilmu Merpati Putih berasal dari tanah Jawa yang merupakan budaya asli bangsa indonesia.
5. Gambar tangan berwarna hitam (telapak tangan), melambangkan keteguhan hati bagi setiap anggota Merpati Putih.
6. Warna kuning melingkari tangan, melambangkan kejayaan dari ilmu Merpati Putih.
7. Burung merpati dengan kepala tunduk, melambangkan sikap dan watak anggota Merpati Putih, semakin memiliki ilmu semakin mencapai ketenangan lahir dan batin, seperti falsafah padi (semakin berisi semakin merunduk).
8. Pita berwarna merah bertuliskan Merpati Putih berwarna putih, melambangkan warna bendera Pusaka Merah Putih yang melambangkan keberanian dan kesucian.
Guru dan Pewaris
Sang Guru :Saring Hadi Poernomo (Ayah Mas Poeng dan Mas Budi)
Guru Besar :
Poerwoto Hadi Poernomo (Mas Poeng)
Budi Santoso Hadi Poernomo (Mas Budi)
Dewan Guru :
Yadi Mintorogo (Mas Yadi)
Soenarjo (Mas Nardjo)
Mulyanto Tambak (Mas Mul)
M. Poerwono (Mas Poer)
Pewaris Muda :
Amos Priono Tri Nugroho (putra dari Mas Poeng)
Nehemia Budi Setyawan (putra dari Mas Budi)
Perkembangan Merpati Putih
Perkembangan Merpati Putih dari sejak berdiri tanggal 2 April 1963 sampai saat ini dapat dicatat sebagai berikut:[rujukan?]- Tahun 1968 mendapat kehormatan melatih anggota seksi I Korem 072 dan Anggota Bataliyon 403/ Diponegoro di Yogyakarta
- Tahun 1973 bekerja sama dengan AKABRI udara dan beberapa tenaga ahli dari fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada dipimpin oleh Prof .Dr .Achmad Muhammad, mengadakan penelitian dari segi-segi yang menyangkut metode latihan Betako Merpati Putih. Hasil penelitian ini mendorong pengembangan yang lebih luas wawasan Merpati Putih.
- Tahun 1976 mendapat kehormatan melatih para Anggota Pasukan Pengawal Presiden ( PASWAPRES ).
- Tahun 1977 Terbentuk Cabang Jakarta dan sekaligus mendapat peluang melatih para anggota Koppasandha di Cijantung.
- 5 oktober 1978 peragaan hasil latihan oleh Anggota Koppasandha tersebut pada perayaan HUT ABRI.
- Tahun 1983 kerja sama dengan pusat jasmani Militer Komando Pengembangan Pendidikan dan latihan TNI AD
- Tahun 1984 kerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta mengadakan penelitian tentang Manfaat latihan Merpati Putih.
- Tahun 1987 kerja sama dengan yayasan jantung sehat dan Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, dipimpin oleh Dr.Dede Kuswara.
- Tahun 1987 Tour bersama IPSI ke Eropa dalam misi Budaya Bangsa
- Tahun 1989 Partisipasi dalam pembukaan SEA GAMES di Jakarta
- Tahun 1990 bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
- Tahun 1991 pelatihan Tuna Netra
- Tahun 1992 Membawa dan memperkenalkan Tuna Netra hasil latihan ke Eropa .
- Tahun 1992 Partisipasi latihan untuk Tim PSSI Yunior (Kejuaraan Yunior Asia 1992 ) dan Tim PSSI PRA PIALA DUNIA 1992
- Tahun 1994 Tour persahabatan ke Belanda
- Tahun 1994 bersama KADIN peragaan di Brunei Darussalam
- Tahun 1994 Melatih Tuna Netra Kerajaan Oman
- Tahun 1995 kerja sama dengan yayasan Kartika Destarata (Yayasan Tunanetra Persit Kartika Chandra Kirana TNI AD ) melatih Tuna Netra se-Indonesia
- Tahun 2009 bekerja sama dengan PEMPROV DKI Jakarta dalam upaya penyelamatan Sungai Ciliwung dari kerusakan
- Tahun 2010 Pemantapan dan Penyeragaman Pelatih Se Jabotabek dan sekitarnya.
- Tahun 2010 Program Pelatihan Ekskul SD, SMP, SMA
- Tahun 2010 sedang diupayakan kerjasama dengan Palang Merah Internasional untuk tergabung dalam tim pencari korban bencana alam. Getaran akan digunakan untuk deteksi lokasi korban bencana alam (banjir, kebakaran, tanah longsor, dsb)
- Tahun 2011 melakukan pagelaran teater silat berbasis gerakan dan keilmuan Merpati Putih (tata gerak, power, dan getaran tutup mata) di Gedung Kesenian Jakarta dengan tema "PENDEKAR KELANA".
Merpati Putih adalah salah satu perguruan silat yang mendapatkan akses pada militer khusus dengan dilatihnya para special force Indonesia seperti Kopassus (TNI-AD), Marinir, Kopaska (TNI-AL), Paskhas (TNI-AU), Brimob (Kepolisian). Pelatihan ini menunjukkan tidak adanya unsur klenik atau magis di dalamnya. Merpati Putih juga aktif berpartisipasi di dalam event-event nasional dan internasional seperti World Martial Arts Festival dan International Martial Arts.
Para Dewan Guru, Guru Besar, Pewaris, dan Senior senantiasa mengembangkan secara aplikatif beragam aspek dari getaran. Beberapa hasil aplikatif dari getaran (vibravision) yang berhasil dikembangkan oleh Merpati Putih:[rujukan?]
- Program Normalisasi Diabetes
- Program Pelatihan Tuna Netra (atau siapa saja yang kehilangan daya lihat karena kecelakaan atau disebabkan oleh penyakit seperti Glukoma, Retinitis Pigmentosa dan lain-lain)
- Program Pelatihan Tuna Netra yang buta total akibat kerusakan pada mata yang akut
- Program Kecantikan Kulit
- Program 'Lepas Kacamata' bagi mata yang minus, plus, atau silinder
- Program Penghancuran Batu Ginjal (masih tahap riset)
- Regenerasi sel-sel tubuh (program kebugaran untuk manula dan yang menderita penyakit)
- Deteksi radiasi nuklir (bekerja sama dengan BATAN). Hasilnya, getaran Merpati Putih lebih cepat mendeteksi keberadaan radiasi dibanding alat dari BATAN
- Deteksi narkoba di Mapolda Metro Jaya (Jakarta, bekerja sama dengan Brimob DKI Jakarta). Hasilnya, getaran Merpati Putih dapat menunjukkan lokasi penyimpanan narkoba meski disembunyikan pada mobil, kantong, jaket, lemari, sepatu, dan yang lainnya.
Pesilat Nasional dan Dunia
Merpati Putih ikut memberikan sumbangsih terhadap bangsa dan negara dengan beberapa anggota yang menjadi pesilat nasional dan dunia seperti:- Joko Suprihatno (Juara Dunia)[rujukan?]
- Haris Nugroho (Juara Dunia)[rujukan?]
- Dian Kristanto (Juara Dunia, Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2010 di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah)[rujukan?]
Pranala luar
- (Inggris) Merpati Putih Amerika
- (Inggris) Merpati Putih Salt Lake City
- (Indonesia) Merpati Putih Jakarta-Selatan
- (Indonesia) Merpati Putih KOLAT ITENAS Cabang Bandung
- (Indonesia) Merpati Putih Kolat Universitas Brawijaya Malang
- (Inggris) Merpati Putih Belanda
- (Inggris) Merpati Putih Jepang
- (Inggris) kegiatan di JREF
- (Indonesia) Beladiri special force Indonesia (Kopassus)
- (Indonesia) Merpati Putih di TNI AU
- (Indonesia) MP di BRIMOB Kalimantan
- (Indonesia) Blog Pencak Silat Merpati Putih
- (Indonesia) Blog Merpati Putih Cabang Tegal
- (Indonesia) Diskusi Merpati Putih mengenai JREF di Forum Sahabat Silat Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar