1. Belum siap
Dalam bukunya, Assad mengungkapkan bahwa hal ini merupakan alasan
nomor satu yang paling sering didengar. Menurut dia, siap atau tidak
siapnya seseorang yang menentukan adalah dirinya sendiri dan bukan orang
lain. Kebanyakan orang justru merasa siap setelah mereka ber hijab dan bukan sebaliknya.
2. Meng hijabkan hati dulu
Jawaban klise yang juga sering dipakai adalah, "Nanti saja, saya mau meng hijabkan hati dulu". Ketika mendengar jawaban seperti ini, Assad akan langsung nyeletuk, "Emang hati bisa di hijabin?"
Tidak ada batasan dan ukuran yang jelas sampai di titik mana seseorang dikatakan berhasil meng hijabkan hati. Padahal, Allah sendiri sudah memerintahkan untuk meng hijabkan kepala, bukan hati.
Kalau menunggu ber hijab saat hati sudah bersih dan perilaku seperti Siti Aisyah pasti kelamaan. Maka lebih baik mulai meng hijabkan kepala dulu sambil pelan-pelan memperbaiki hati, demikian menurut Assad.
3. Belum dapat hidayah
Hidayah itu harus dicari dan tidak serta-merta jatuh dari langit.
Lalu bagaimana cara mendapat hidayah-Nya? Mudah saja, selalu kerjakan
segala perintah-Nya dan jauhi larangan-Nya.
Begitu juga dengan ber hijab.
Kalau Anda hanya tidur di kamar menunggu hidayah datang pasti Anda
tidak akan mendapatkannya. Karena pada dasarnya, ketika hati ingin
berjilbab, maka ini sudah merupakan bentuk hidayah dari-Nya.
4. Tidak yakin ber hijab itu kewajiban
Jika Anda tak yakin kalau ber hijab
itu adalah sebuah kewajiban, ada baiknya Anda membuka kembali Al Quran.
Di dalamnya sudah tertulis bagaimana Allah memerintahkan semua
perempuan muslimah untuk memakai hijab. Tentunya perintah ini dibuat untuk kebaikan perempuan sendiri.
5. Panas dan merusak rambut
Alasan ber hijab
itu panas dan bisa merusak rambut itu sangat berlebihan. Sekarang ini
tren busana muslimah sudah sangat modern, apa lagi ada beragam produk
kecantikan yang bisa melindungi rambut dari kerusakan atau kekeringan
saat memakai hijab.
Justru sebaliknya, dengan ber hijab kulit akan terlindungi, terutama dari sinar UV yang berbahaya. Jelaslah bahwa sebenarnya fungsi hijab ini bukan untuk merusak, melainkan untuk melindungi pemakainya.
6. Dilarang orangtua
"Saya tadinya tidak percaya dengan alasan ini, sampai suatu saat saya benar-benar melihat langsung. Teman saya yang sudah ber hijab tiba-tiba melepas hijabnya
dengan alasan dilarang ibunya. Ibunya takut si anak tidak mendapat
jodoh, tidak dapat pekerjaan, dikucilkan, dan lain-lainnya," tulis
Assad.
Status orangtua dalam agama memang sangat tinggi, dan anak
diwajibkan patuh pada mereka. Hanya saja, aturan kepatuhan ini hanya
berlaku jika orangtua memerintahkan hal yang sesuai dengan perintah
Allah. Kalau tidak sesuai, sebaiknya jangan diikuti.
7. Susah dapat rezeki atau pekerjaan
Allah sudah mengatur rezeki, nasib, dan jodoh setiap manusia. Satu
yang hal yang harus dipahami adalah rezeki itu bukan bergantung dari bos
di kantor atau partner bisnis Anda. Jadi tidak logis kalau Anda takut
kekurangan rezeki karena memakai hijab. Bukan hijab
yang harus "disalahkan" ketika Anda tak mendapatkan rezeki atau
pekerjaan, tapi mungkin usaha dan doa Anda yang belum maksimal untuk
menjemput rezeki dariNya.
8. Jauh jodoh
"Ini adalah pemikiran yang sangat salah. Justru sebaliknya, semua
laki-laki pasti ingin menikah dengan perempuan yang sholeha, cantik
fisik dan perilakunya," katanya.
Prioritas utama yang harus
dipilih pria dari seorang perempuan adalah agamanya, alias seiman. Maka
sebandel-bandelnya pria, ia pasti ingin menikah dengan perempuan yang
saleha. Karena perempuan itu nantinya bukan hanya jadi istri, tapi juga
ibu dari anak-anaknya.
9. Tidak modis
Alasan ini mungkin saja benar di tahun 1990-an. Tetapi jika melihat
perkembangannya sekarang ini, alasan ini sudah tak relevan. Sejak tahun
2010, perkembangan busana muslim sangat pesat. Justru hijab
telah menjadi semacam ikon baru di dunia fashion Indonesia. Hijab tak
lagi jadi halangan untuk tampil modis dan gaya, karena orang Indonesia
kini semakin kreatif untuk berkreasi dengan hijab dan busana yang dipakai.
10. Takut jelek
Banyak perempuan yang berpikiran bahwa memakai hijab
bisa membuat perempuan jadi terlihat tua dan jelek. Benarkah? Sebagai
laki-laki, Assad justru berpikir sebaliknya. Baginya, perempuan yang ber
hijab itu terlihat lebih cantik dan inner beauty-nya lebih terpancar jelas.
Hijab akan mempercantik pemakainya dari luar dan dalam. Saat seseorang ber hijab akan tumbuh keinginan untuk memperbaiki akhlak dan perilaku sehari-hari.
Christina Andika/ Sumber: Buku 99 Hijab Stories: A Beautiful
Spiritual Journey, oleh Mohammad Assad, Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama
Berapa banyak mantan pacar Anda ?
Senin, 20 Januari 2014
Senin, 06 Januari 2014
Tingkatan MP
Ada dua belas tingkatan di dalam PPS Betako Merpati Putih ini.
Tingkatan-tingkatan dalam PPS Betako Merpati Putih dimulai dengan:
Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) pada tiap tingkatan dibedakan berdasarkan wilayah. Pada tingkat Dasar I hingga Balik II dilaksanakan di Cabang (Pengcab). Pada UKT Tingkat Kombinasi I menuju Kombinasi II dilaksanakan di Daerah (Pengda). Sedangkan UKT untuk tingkat Kombinasi 2 keatas dilaksanakan di Pusat (Parangkusumo, Yogyakarta) baik anggota dalam negeri maupun luar negeri.
"Mengangkat dua jari tangan kiri (telunjuk dan jari tengah) di depan kening. Bersamaan itu pula sambil menarik napas halus disertai tangan kanan mengepal di depan dada agak ke kiri (di depan jantung) tidak menempel, badan tegak, pandangan lurus ke depan, muka tegak, kaki terbuka (selebar sikap sempurna)"
Artinya :
1. Dua jari di depan kening
Artinya :
2. Celana, berwarna hitam menggambarkan ciri khas Pencak Silat indonesia dan merupakan pakaian khas masyarakat (petani). Warna hitam juga melambangkan keteguhan hati.
3. Sabuk, berwarna merah dengan jumlah jahitan 5 jalur menggambarkan Pancasila. Dalam menggunakan seragam yang telah dilengkapi dengan menggunakan sabuk merah berarti telah siap sebagai anggota Merpati Putih yang mengerti makna baik dan buruk serta bertanggung jawab dalam melaksanakan dan mengamalkan ajaran perguruan yaitu MERSUDI PATITISING TINDAK PUSAKANE TITISING HENING. Anggota yang sudah bersabuk merah sebenarnya memiliki beban tanggung jawab yang besar. Anggota yang sudah diakui penuh, disumpah melalui janji Anggota. Disitulah perguruan mulai menanamkan sesuatu yang harus dilaksanakan anggota yaitu :
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepada negara dan bangsa sebagai perwujudan alam seisinya.
3. Kepada perguruan sebagai wadah penggaliannya.
Anggota yang masih bersabuk putih merupakan ujian semakin dijiwainya gerak dalam berlatih pencak silat dan olah napas. Maka akan muncul semangat dari anggota bersabuk putih untuk mendapat pengakuan dari Keluarga Besar Perguruan Pencak Silat Merpati Putih.
Arti Lambang PPS Betako Merpati Putih
1. Bentuk segi lima, PPS Betako Merpati Putih berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
2. Garis segi lima berwarna merah, melammbangkan persatuan dan kesatuan seluruh Keluarga Besar PPS Betako Merpati Putih dalam mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa.
3. Warna dasar biru, melambangkan sikap dan watak perdamaian sebagai pesilat, baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.
4. Tulisan Betako dan Merpati Putih Bermotif Aksara Jawa, melambangkan sumber ilmu Merpati Putih berasal dari tanah Jawa yang merupakan budaya asli bangsa indonesia.
5. Gambar tangan berwarna hitam (telapak tangan), melambangkan keteguhan hati bagi setiap anggota Merpati Putih.
6. Warna kuning melingkari tangan, melambangkan kejayaan dari ilmu Merpati Putih.
7. Burung merpati dengan kepala tunduk, melambangkan sikap dan watak anggota Merpati Putih, semakin memiliki ilmu semakin mencapai ketenangan lahir dan batin, seperti falsafah padi (semakin berisi semakin merunduk).
8. Pita berwarna merah bertuliskan Merpati Putih berwarna putih, melambangkan warna bendera Pusaka Merah Putih yang melambangkan keberanian dan kesucian.
Saring Hadi Poernomo (Ayah Mas Poeng dan Mas Budi)
Guru Besar :
Poerwoto Hadi Poernomo (Mas Poeng)
Budi Santoso Hadi Poernomo (Mas Budi)
Dewan Guru :
Yadi Mintorogo (Mas Yadi)
Soenarjo (Mas Nardjo)
Mulyanto Tambak (Mas Mul)
M. Poerwono (Mas Poer)
Pewaris Muda :
Amos Priono Tri Nugroho (putra dari Mas Poeng)
Nehemia Budi Setyawan (putra dari Mas Budi)
Merpati Putih adalah salah satu perguruan silat yang mendapatkan akses pada militer khusus dengan dilatihnya para special force Indonesia seperti Kopassus (TNI-AD), Marinir, Kopaska (TNI-AL), Paskhas (TNI-AU), Brimob (Kepolisian). Pelatihan ini menunjukkan tidak adanya unsur klenik atau magis di dalamnya. Merpati Putih juga aktif berpartisipasi di dalam event-event nasional dan internasional seperti World Martial Arts Festival dan International Martial Arts.
Para Dewan Guru, Guru Besar, Pewaris, dan Senior senantiasa mengembangkan secara aplikatif beragam aspek dari getaran. Beberapa hasil aplikatif dari getaran (vibravision) yang berhasil dikembangkan oleh Merpati Putih:[rujukan?]
- Tingkat Dasar I, tingkatan pertama masih berstatus calon anggota, walaupun telah berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam, kerah baju merah dengan label nama diri di dada namun sabuk masih putih polos.
- Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam anggota tanpa nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di dada serta bersabuk merah polos.
- Tingkat Balik I, sabuk merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati Putih di salah satu ujungnya.
- Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah di salah satu ujungnya.
- Tingkat Kombinasi I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip jingga di salah satu ujungnya.
- Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip kuning di salah satu ujungnya.
- Tingkat Khusus I (Khusus Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip hijau di salah satu ujungnya.
- Tingkat Khusus II (Khusus Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip biru di salah satu ujungnya.
- Tingkat Khusus III (Khusus Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip nila di salah satu ujungnya.
- Tingkat Kesegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip ungu di salah satu ujungnya.
- Tingkat Inti I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di salah satu ujungnya.
- Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah dan putih di salah satu ujungnya.
Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) pada tiap tingkatan dibedakan berdasarkan wilayah. Pada tingkat Dasar I hingga Balik II dilaksanakan di Cabang (Pengcab). Pada UKT Tingkat Kombinasi I menuju Kombinasi II dilaksanakan di Daerah (Pengda). Sedangkan UKT untuk tingkat Kombinasi 2 keatas dilaksanakan di Pusat (Parangkusumo, Yogyakarta) baik anggota dalam negeri maupun luar negeri.
"Mengangkat dua jari tangan kiri (telunjuk dan jari tengah) di depan kening. Bersamaan itu pula sambil menarik napas halus disertai tangan kanan mengepal di depan dada agak ke kiri (di depan jantung) tidak menempel, badan tegak, pandangan lurus ke depan, muka tegak, kaki terbuka (selebar sikap sempurna)"
Artinya :
1. Dua jari di depan kening
- Anggota Merpati Putih selalu mengutamakan pemikiran terlebih dahulu daripada bertindak
- Dua jari juga merupakan lambang perdamaian (kode etik internasional) sehingga anggota Merpati Putih harus selalu mengutamakan, menjunjung tinggi menghormati, serta mencintai perdamaian
- Dua jari juga mengingatkan kita bahwa di dunia ini ada dua hal yang selalu ada baik-buruk, siang-malam, ayah-ibu, pria-wanita, untung-rugi, ada penciptaan-ada ciptaan.
- Melambangkan keteguhan hati (waktu menghirup napas) menyatukan dengan alam, dengan kehendak-Nya, berpasrah diri, menyadari sedalam-dalamnyabahwa kita hamba Tuhan.
- Melambangkan sikap mandiri, kokoh, tegak, tegap, tegas dengan sikap memandang lurus ke depan.
Arti Baju Seragam Merpati Putih
1. Baju, terdapat lubang 3 pasang di dekat leher. Warna putih dengan leher warna merah berbentuk segi lima dengan garis - garis jahitan berjumlah 5 buah pada bagian setiap ujung lengan.Artinya :
- Warna putih menunjukkan kesucian, ketulusan hati, kepasrahan, keterbukaan hati serta menjunjung tinggi arti perdamaian.
- Leher berbentuk segi lima menggambarkan Pancasila, terdapat juga jumlah jahitan pada leher tersebut. Ini berarti anggota Merpati Putih menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
- Lubang tali kancing mengingatkan kita agar selalu ingat bahwa di dalam hidup ini terdapat :
2. Celana, berwarna hitam menggambarkan ciri khas Pencak Silat indonesia dan merupakan pakaian khas masyarakat (petani). Warna hitam juga melambangkan keteguhan hati.
3. Sabuk, berwarna merah dengan jumlah jahitan 5 jalur menggambarkan Pancasila. Dalam menggunakan seragam yang telah dilengkapi dengan menggunakan sabuk merah berarti telah siap sebagai anggota Merpati Putih yang mengerti makna baik dan buruk serta bertanggung jawab dalam melaksanakan dan mengamalkan ajaran perguruan yaitu MERSUDI PATITISING TINDAK PUSAKANE TITISING HENING. Anggota yang sudah bersabuk merah sebenarnya memiliki beban tanggung jawab yang besar. Anggota yang sudah diakui penuh, disumpah melalui janji Anggota. Disitulah perguruan mulai menanamkan sesuatu yang harus dilaksanakan anggota yaitu :
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepada negara dan bangsa sebagai perwujudan alam seisinya.
3. Kepada perguruan sebagai wadah penggaliannya.
Anggota yang masih bersabuk putih merupakan ujian semakin dijiwainya gerak dalam berlatih pencak silat dan olah napas. Maka akan muncul semangat dari anggota bersabuk putih untuk mendapat pengakuan dari Keluarga Besar Perguruan Pencak Silat Merpati Putih.
Arti Lambang PPS Betako Merpati Putih
1. Bentuk segi lima, PPS Betako Merpati Putih berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
2. Garis segi lima berwarna merah, melammbangkan persatuan dan kesatuan seluruh Keluarga Besar PPS Betako Merpati Putih dalam mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa.
3. Warna dasar biru, melambangkan sikap dan watak perdamaian sebagai pesilat, baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.
4. Tulisan Betako dan Merpati Putih Bermotif Aksara Jawa, melambangkan sumber ilmu Merpati Putih berasal dari tanah Jawa yang merupakan budaya asli bangsa indonesia.
5. Gambar tangan berwarna hitam (telapak tangan), melambangkan keteguhan hati bagi setiap anggota Merpati Putih.
6. Warna kuning melingkari tangan, melambangkan kejayaan dari ilmu Merpati Putih.
7. Burung merpati dengan kepala tunduk, melambangkan sikap dan watak anggota Merpati Putih, semakin memiliki ilmu semakin mencapai ketenangan lahir dan batin, seperti falsafah padi (semakin berisi semakin merunduk).
8. Pita berwarna merah bertuliskan Merpati Putih berwarna putih, melambangkan warna bendera Pusaka Merah Putih yang melambangkan keberanian dan kesucian.
Guru dan Pewaris
Sang Guru :Saring Hadi Poernomo (Ayah Mas Poeng dan Mas Budi)
Guru Besar :
Poerwoto Hadi Poernomo (Mas Poeng)
Budi Santoso Hadi Poernomo (Mas Budi)
Dewan Guru :
Yadi Mintorogo (Mas Yadi)
Soenarjo (Mas Nardjo)
Mulyanto Tambak (Mas Mul)
M. Poerwono (Mas Poer)
Pewaris Muda :
Amos Priono Tri Nugroho (putra dari Mas Poeng)
Nehemia Budi Setyawan (putra dari Mas Budi)
Perkembangan Merpati Putih
Perkembangan Merpati Putih dari sejak berdiri tanggal 2 April 1963 sampai saat ini dapat dicatat sebagai berikut:[rujukan?]- Tahun 1968 mendapat kehormatan melatih anggota seksi I Korem 072 dan Anggota Bataliyon 403/ Diponegoro di Yogyakarta
- Tahun 1973 bekerja sama dengan AKABRI udara dan beberapa tenaga ahli dari fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada dipimpin oleh Prof .Dr .Achmad Muhammad, mengadakan penelitian dari segi-segi yang menyangkut metode latihan Betako Merpati Putih. Hasil penelitian ini mendorong pengembangan yang lebih luas wawasan Merpati Putih.
- Tahun 1976 mendapat kehormatan melatih para Anggota Pasukan Pengawal Presiden ( PASWAPRES ).
- Tahun 1977 Terbentuk Cabang Jakarta dan sekaligus mendapat peluang melatih para anggota Koppasandha di Cijantung.
- 5 oktober 1978 peragaan hasil latihan oleh Anggota Koppasandha tersebut pada perayaan HUT ABRI.
- Tahun 1983 kerja sama dengan pusat jasmani Militer Komando Pengembangan Pendidikan dan latihan TNI AD
- Tahun 1984 kerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta mengadakan penelitian tentang Manfaat latihan Merpati Putih.
- Tahun 1987 kerja sama dengan yayasan jantung sehat dan Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, dipimpin oleh Dr.Dede Kuswara.
- Tahun 1987 Tour bersama IPSI ke Eropa dalam misi Budaya Bangsa
- Tahun 1989 Partisipasi dalam pembukaan SEA GAMES di Jakarta
- Tahun 1990 bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
- Tahun 1991 pelatihan Tuna Netra
- Tahun 1992 Membawa dan memperkenalkan Tuna Netra hasil latihan ke Eropa .
- Tahun 1992 Partisipasi latihan untuk Tim PSSI Yunior (Kejuaraan Yunior Asia 1992 ) dan Tim PSSI PRA PIALA DUNIA 1992
- Tahun 1994 Tour persahabatan ke Belanda
- Tahun 1994 bersama KADIN peragaan di Brunei Darussalam
- Tahun 1994 Melatih Tuna Netra Kerajaan Oman
- Tahun 1995 kerja sama dengan yayasan Kartika Destarata (Yayasan Tunanetra Persit Kartika Chandra Kirana TNI AD ) melatih Tuna Netra se-Indonesia
- Tahun 2009 bekerja sama dengan PEMPROV DKI Jakarta dalam upaya penyelamatan Sungai Ciliwung dari kerusakan
- Tahun 2010 Pemantapan dan Penyeragaman Pelatih Se Jabotabek dan sekitarnya.
- Tahun 2010 Program Pelatihan Ekskul SD, SMP, SMA
- Tahun 2010 sedang diupayakan kerjasama dengan Palang Merah Internasional untuk tergabung dalam tim pencari korban bencana alam. Getaran akan digunakan untuk deteksi lokasi korban bencana alam (banjir, kebakaran, tanah longsor, dsb)
- Tahun 2011 melakukan pagelaran teater silat berbasis gerakan dan keilmuan Merpati Putih (tata gerak, power, dan getaran tutup mata) di Gedung Kesenian Jakarta dengan tema "PENDEKAR KELANA".
Merpati Putih adalah salah satu perguruan silat yang mendapatkan akses pada militer khusus dengan dilatihnya para special force Indonesia seperti Kopassus (TNI-AD), Marinir, Kopaska (TNI-AL), Paskhas (TNI-AU), Brimob (Kepolisian). Pelatihan ini menunjukkan tidak adanya unsur klenik atau magis di dalamnya. Merpati Putih juga aktif berpartisipasi di dalam event-event nasional dan internasional seperti World Martial Arts Festival dan International Martial Arts.
Para Dewan Guru, Guru Besar, Pewaris, dan Senior senantiasa mengembangkan secara aplikatif beragam aspek dari getaran. Beberapa hasil aplikatif dari getaran (vibravision) yang berhasil dikembangkan oleh Merpati Putih:[rujukan?]
- Program Normalisasi Diabetes
- Program Pelatihan Tuna Netra (atau siapa saja yang kehilangan daya lihat karena kecelakaan atau disebabkan oleh penyakit seperti Glukoma, Retinitis Pigmentosa dan lain-lain)
- Program Pelatihan Tuna Netra yang buta total akibat kerusakan pada mata yang akut
- Program Kecantikan Kulit
- Program 'Lepas Kacamata' bagi mata yang minus, plus, atau silinder
- Program Penghancuran Batu Ginjal (masih tahap riset)
- Regenerasi sel-sel tubuh (program kebugaran untuk manula dan yang menderita penyakit)
- Deteksi radiasi nuklir (bekerja sama dengan BATAN). Hasilnya, getaran Merpati Putih lebih cepat mendeteksi keberadaan radiasi dibanding alat dari BATAN
- Deteksi narkoba di Mapolda Metro Jaya (Jakarta, bekerja sama dengan Brimob DKI Jakarta). Hasilnya, getaran Merpati Putih dapat menunjukkan lokasi penyimpanan narkoba meski disembunyikan pada mobil, kantong, jaket, lemari, sepatu, dan yang lainnya.
Pesilat Nasional dan Dunia
Merpati Putih ikut memberikan sumbangsih terhadap bangsa dan negara dengan beberapa anggota yang menjadi pesilat nasional dan dunia seperti:- Joko Suprihatno (Juara Dunia)[rujukan?]
- Haris Nugroho (Juara Dunia)[rujukan?]
- Dian Kristanto (Juara Dunia, Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2010 di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah)[rujukan?]
Pranala luar
- (Inggris) Merpati Putih Amerika
- (Inggris) Merpati Putih Salt Lake City
- (Indonesia) Merpati Putih Jakarta-Selatan
- (Indonesia) Merpati Putih KOLAT ITENAS Cabang Bandung
- (Indonesia) Merpati Putih Kolat Universitas Brawijaya Malang
- (Inggris) Merpati Putih Belanda
- (Inggris) Merpati Putih Jepang
- (Inggris) kegiatan di JREF
- (Indonesia) Beladiri special force Indonesia (Kopassus)
- (Indonesia) Merpati Putih di TNI AU
- (Indonesia) MP di BRIMOB Kalimantan
- (Indonesia) Blog Pencak Silat Merpati Putih
- (Indonesia) Blog Merpati Putih Cabang Tegal
- (Indonesia) Diskusi Merpati Putih mengenai JREF di Forum Sahabat Silat Indonesia
Pencak Silat
Merpati putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang Indonesia yang pada awalnya merupakan ilmu keluarga Keraton yang diwariskan secara turun-temurun yang pada akhirnya atas wasiat Sang Guru ilmu Merpati Putih diperkenankan dan disebarluaskan dengan maksud untuk ditumbuhkembangkan agar berguna bagi negara.
Awalnya aliran ini dimiliki oleh Sampeyan Dalem Inkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Mangkurat Ingkang Jumeneng Ing Kartosuro kemudian ke BPH Adiwidjojo (Grat I). Lalu setelah Grat ke tiga, R. Ay. Djojoredjoso ilmu yang diturunkan dipecah menurut spesialisasinya sendiri-sendiri, seni beladiri ini mempunyai dua saudara lainnya. yaitu bergelar Gagak Samudro dan Gagak Seto. Gagak Samudro diwariskan ilmu pengobatan, sedangkan Gagak Seto ilmu sastra. Dan untuk seni beladiri diturunkan kepada Gagak Handoko (Grat IV). Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun temurun ke Mas Saring lalu Mas Poeng dan Mas Budi menjadi PPS Betako Merpati Putih. Hingga kini, kedua saudara seperguruan lainnya tersebut tidak pernah diketahui keberadaan ilmunya dan masih tetap dicari hingga saat ini ditiap daerah di tanah air guna menyatukannya kembali.
Pada awalnya ilmu beladiri Pencak Silat ini hanya khusus diajarkan kepada Komando Pasukan Khusus ditiap kesatuan ABRI dan Polisi serta Pasukan Pengawalan Kepresidenan (Paspampres).
Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, mempunyai kurang lebih 85 cabang dalam negeri dan 4 cabang luar negeri dengan jumlah kolat (kelompok latihan) sebanyak 415 buah (menurut data tahun 1993[rujukan?]) yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota sebanyak kurang lebih dua setengah juta orang lulusan serta yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia.[rujukan?]
Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas (Grat XI).
PPS Betako Merpati Putih berasal dari seni beladiri keraton. Termasuk diantaranya adalah Pangeran Diponegoro.
Berikut Silsilah Turunan aliran PPS Betako Merpati Putih:
- BPH ADIWIDJOJO: Grat-I
- PH SINGOSARI: Grat-II
- R Ay DJOJOREDJOSO: Grat-III
- GAGAK HANDOKO: Grat-IV
- RM REKSO WIDJOJO: Grat-V
- R BONGSO DJOJO: Grat-VI
- DJO PREMONO: Grat-VII
- RM WONGSO DJOJO: Grat-VIII
- KROMO MENGGOLO: Grat-IX
- SARING HADI POERNOMO: Grat-X
- POERWOTO HADI POERNOMO dan BUDI SANTOSO HADI POERNOMO: Grat-XI
Amanat Sang Guru, seorang Anggota Merpati putih haruslah mengemban amanat Sang Guru yaitu :
- Memiliki rasa jujur dan welas asih
- Percaya pada diri sendiri
- Keserasian dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari
- Menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan Ketaqwaan kepada Tuhan.
Hingga tahun 1998 PPS Betako Merpati Putih masih hanya untuk Warga Negara Indonesia saja. Namun karena minat dari luar negeri sangat banyak dan antusias, MP mulai membuka diri untuk menerima anggota dari luar negeri. Adalah Nate Zeleznick dan Mike Zeleznick sebagai orang berkulit putih pertama yang diajarkan pencak silat ini pada tahun 1999 dan menjadi Pelatih Merpati Putih Pertama di Amerika untuk umum. Pada awal bulan Oktober 2000 Mas Pung dan Mas Budi meresmikan American School of Merpati Putih yang pertama berlokasi di Ogden City Mall, Utah. MP adalah satu-satunya Pencak Silat yang diselidiki secara ilmiah mengenai masalah adanya tenaga dalam.
Ketua Umum Merpati Putih periode sekarang adalah Dr. Ing. Fauzi Bowo (gubernur DKI Jakarta) yang merupakan pesilat Merpati Putih tingkat Khusus 2.
Langganan:
Postingan (Atom)